Jumat, 10 Mei 2013

Pengalaman Investasi Di Reksadana


saya ingin sedikit berbagi cerita tentang pengalaman saya melakukan investasi disalah satu perusahaan asset manajemen dalam bentuk intrumen reksadana. Awal kisah, saya memang sangat tertarik dengan dunia pasar modal. Khususnya saham. Suatu ketika saya dikenalkan lewat teman suatu perusahaan sekuritas. Perusahaan ini keren. Ada satu kelebihan perusahaan ini dibanding perusahaan lain. Yaitu biaya administrasi bulanan. Jika di perusahaan sekuritas yang umumnya online trading membebankan biaya administrasi perbulan yang rata-rata Rp30.000. maka perusahaan ini menggratiskannya. Tapi sedikit kekurangan, biaya top –up awal yang lumayan besar yaitu Rp5.000.000. membuat saya mengurungkan niat.
Singkat cerita, saya di rekomendasikan oleh analis diperusahaan tersebut untuk invest dalam bentuk reksadana. Dan analsis tersebut merekomendasi perusahaan bukan tempat dia bekerja, melainkan perusahaan lain. Saya ingat kata-katanya “mending kalau reksadana di P****n aja. Analisnya jago-jago.”
Saya pun mencari informasi mengenai reksadana tersebut dan ternyata….
Memang benar, NAB (nilai aktiva bersih) salah satu produknya bergerak sangat agresif.
Akhirnya saya melakukan investasi, tidak terlalu banyak, dan dalam kurun waktu kurang tiga bulan. Saya mendapat profit 5% lebih.
Kalau terus melihat pergerakan IHSG, nampaknya reksadana saya akan terus mengalami kenaikan. Karena dalam sejarah ini merupakan IHSG tertinggi. Kenapa saya menyangkut pautkan IHSG dengan reksadana? Ini karena reksadana saya adalah reksadana FULL SAHAM. Dan IHSG adalah pergerakan semua saham. Jika IHSG naik. Reksadana saya naik.
Tapi, ada sedikit kabar buruk. Dalam perdagangan saham dalam satu tahun ada yang namanya bulan jual. Jadi semua investor akan menaruh posisi di SELL. Dan bulan itu adalah bulan ini MEY. Ya, bagaimnapun juga ini investasi. Kalau tidak GAIN ya LOSS.
Demikian sedikit cerita tentang investasi